Like

Cari Blog Ini

Renungan Bersama

"Sekiranya kamu ingin melihat masa depan sesuatu bangsa, Maka lihatlah generasi mudanya... "

- Imam Al-Ghazali -

Isnin, 4 April 2011

Masjid Ahmadiyah Bogor Disegel

Ini tindak lanjut dari SK Walikota Bogor yang melarang aktivitas Ahmadiyah di Kota Bogor.
SENIN, 4 APRIL 2011, 16:28 WIB
Bayu Galih
VIVAnews - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyegel mesjid Mubarok milik Jamaah Ahmadiyah yang terletak di Kampung Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 4 April 2011. Penyegelan dilakukan setelah sebelumnya ratusan warga berunjuk rasa meminta penyegelan masjid tersebut.

Penyegelan dipimpin Asisten Daerah Pemkot Bogor bagian Administrasi, Edgar Suratman, bersama anggota Kepolisian dari Polres Bogor, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor, dan tokoh masyarakat Sindangbarang.

Edgar Suratman mengatakan penyegelan masjid milik Ahmadiyah ini merupakan salah satu tindak lanjut dari SK Walikota Bogor tentang pelarangan aktivitas Ahmadiyah di Kota Bogor. "Kami memohon agar warga tidak berbuat anarkis dan jangan terjadi kekerasan," kata Edgar.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Polres Kota Bogor, Komisaris
Polisi, Irwansyah, menjelaskan akan mengintruksikan anggotanya agar tetap mengawasi mesjid ini sampai waktu yang tidak ditentukan. Ini untuk menjaga tidak terjadinya kekerasan dan tindakan anarkis yang dilakukan warga.

Sebelum penyegelan, sebanyak 500 orang warga Kampung Sindangbarang Loji berunjuk rasa di kantor Kelurahan menuntut penyegelan masjid. Dalam aksinya, massa membawa berbagai macam poster kecaman terhadap Jamaah Ahmadiyah, dan meminta Ahmadiyah tidak beraktivitas. 

Guna menghindari masuknya orang-orang yang tidak dikenal, massa memakai tali warna hijau yang diikat ditangan kirinya. Sementara itu, petugas kepolisian dari Polres Kota Bogor, TNI dan Satpol PP Kota Bogor ikut mengawasi agar tidak terjadi tindakan anarkis.

Hasanuddin, koordinator aksi, mengatakan aliran Ahmadiyah telah melakukan penistaan terhadap agama Islam, "Kami juga menganggap, Ahmadiyah adalah kaki tangan Yahudi," ucapnya.
Laporan: Ayatullah Humaeni | Bogor, umi
• VIVAnews
 
Rating
KOMENTAR

Sumatera Barat dilanda cuaca buruk

Cuaca Buruk Sumbar Ancam Nelayan dan Petani
Prakiraan BMKG, cuaca tak bersahabat akan berlangsung hingga akhir April mendatang.
JUM'AT, 1 APRIL 2011, 12:59 WIB
Elin Yunita Kristanti
VIVAnews -- Sumatera Barat dilanda cuaca buruk. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas IV Maritim Teluk Bayur, Padang, cuaca tak bersahabat akan berlangsung hingga akhir April mendatang.

Kepala BMKG Maritim Teluk Bayur mengatakan, cuaca tak menentu ini disebabkan karena pergerakan semu matahari di daerah khatulistiwa. "Kondisi ini menyebabkan daerah yang berada di titik terendah ini mengalami curah hujan ekstrim,” ujar Amarizal, Jumat, 1 April 2011.

Siklus semu matahari ini menyebabkan tekanan udara di daerah khatulistiwa menjadi rendah sehingga kecepatan angin melebihi normal. Angin kencang ini memicu siklus penguapan dan besarnya gelombang di perairan laut Sumbar.

Kondisi ini membahayakan nelayan, juga petani. "Kondisi ini tentu akan berpengaruh bagi nelayan karena perubahan cuaca ini bisa terjadi sewaktu-waktu," ujarnya. 

Cuaca tak menentu menyebabkan curah hujan di Kota Padang dan sejumlah daerah lain di Sumbar bisa terjadi setiap waktu. Ini akan berdampak buruk bagi petani nonorganik yang biasa menggunakan pupuk kimia.

Sebaliknya, cuaca buruk ini tidak menghambat produksi petani organik di Sumbar. Sekitar 750 hektar lahan organik di sejumlah daerah tetap berproduksi seperti biasa. "Tanaman organik cenderung lebih tahan dibanding yang menggunakan pupuk kimia," ujar Novrizal, Sekretaris Perkumpulan Petani Organik Sumbar.

Saat ini, kawasan pertanian organik di Sumbar tersebar secara merata di 19 kabupaten/kota. Lahan terbesar berada di Kabupaten Agam. Ia mengaku, saat ini yang perlu disiapkan petani organik sebatas mempersiapkan pengendalian hayati pasca cuaca ekstrim.

"Cuaca buruk ini akan memicu munculnya hama dan petani organik memiliki banyak cara untuk mengendalikan hama secara organik," ujarnya.  (SJ)
Laporan:Eri Naldi| Padang• VIVAnews

ISTRI BERKELAMIN PRIA


ISTRI BERKELAMIN PRIA
Icha Digerebek dan Ditelanjangi Warga
Icha yang dikenal lewat Facebook pada Agustus 2010 itu ternyata seorang pria.
MINGGU, 3 APRIL 2011, 12:15 WIB
Ismoko Widjaya, Febry Abbdinnah
VIVAnews - Enam bulan kemudian, Muhammad Umar (31), warga Jati Asih, Bekasi baru mengetahui istrinya yang mengaku bernama Fransisca Anastasya (19) alias Icha, itu ternyata seorang pria bernama Rahmat Sulistyo. Umar yang mengalami kebutaan pada mata kiri akhirnya tersadar setelah ada penggerebekan dari warga. 


"Warga menggerebek rumah Icha dan menelanjanginya," kata Kapolres Metro Bekasi, Komisaris Besar Polisi Imam Sugianto dalam perbincangan dengan iMinggu 3 April 2011. 


Warga menggerebek kediaman Icha di Kampung Bojong RT 01/RW 02, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jati Asih. Akhirnya, pada Rabu lalu polisi mengamankan Icha alias Rahmat, untuk menghindari amarah warga. 


Umar disadarkan oleh warga Jatiasih bahwa wanita yang amat dicintainya dan telah dinikahi itu adalah seorang laki-laki. Mereka berkenalan Agustus 2010 via facebook dan sebulan kemudian, September 2010 mereka menikah.


Kesimpulan pemeriksaan awal, Icha menipu Umar untuk dapat memuaskan nafsu birahinya. Karena, Icha diketahui mengalami kelainan seksual. Dia menyukai sesama jenis. "Saat ini pemeriksaan masih dilakukan untuk melihat adanya penyimpangan mental pada Icha," ujar Imam.


Icha saat ini masih mendekam di tahanan Polsek Jati Asih guna pemeriksaan lebih lanjut. Polsek Jati Asih terus mengembangkan pemeriksaan kasus yang jarang terjadi ini.  Lihat videonya di sini.

Baca juga
• VIVAnews

MASALAH KAMPUNG KITA - Siapa yang patut dipersalahkan

TV Al-Quran

TvQuran

Catatan Popular