Like

Cari Blog Ini

Renungan Bersama

"Sekiranya kamu ingin melihat masa depan sesuatu bangsa, Maka lihatlah generasi mudanya... "

- Imam Al-Ghazali -

Isnin, 4 April 2011

Sumatera Barat dilanda cuaca buruk

Cuaca Buruk Sumbar Ancam Nelayan dan Petani
Prakiraan BMKG, cuaca tak bersahabat akan berlangsung hingga akhir April mendatang.
JUM'AT, 1 APRIL 2011, 12:59 WIB
Elin Yunita Kristanti
VIVAnews -- Sumatera Barat dilanda cuaca buruk. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas IV Maritim Teluk Bayur, Padang, cuaca tak bersahabat akan berlangsung hingga akhir April mendatang.

Kepala BMKG Maritim Teluk Bayur mengatakan, cuaca tak menentu ini disebabkan karena pergerakan semu matahari di daerah khatulistiwa. "Kondisi ini menyebabkan daerah yang berada di titik terendah ini mengalami curah hujan ekstrim,” ujar Amarizal, Jumat, 1 April 2011.

Siklus semu matahari ini menyebabkan tekanan udara di daerah khatulistiwa menjadi rendah sehingga kecepatan angin melebihi normal. Angin kencang ini memicu siklus penguapan dan besarnya gelombang di perairan laut Sumbar.

Kondisi ini membahayakan nelayan, juga petani. "Kondisi ini tentu akan berpengaruh bagi nelayan karena perubahan cuaca ini bisa terjadi sewaktu-waktu," ujarnya. 

Cuaca tak menentu menyebabkan curah hujan di Kota Padang dan sejumlah daerah lain di Sumbar bisa terjadi setiap waktu. Ini akan berdampak buruk bagi petani nonorganik yang biasa menggunakan pupuk kimia.

Sebaliknya, cuaca buruk ini tidak menghambat produksi petani organik di Sumbar. Sekitar 750 hektar lahan organik di sejumlah daerah tetap berproduksi seperti biasa. "Tanaman organik cenderung lebih tahan dibanding yang menggunakan pupuk kimia," ujar Novrizal, Sekretaris Perkumpulan Petani Organik Sumbar.

Saat ini, kawasan pertanian organik di Sumbar tersebar secara merata di 19 kabupaten/kota. Lahan terbesar berada di Kabupaten Agam. Ia mengaku, saat ini yang perlu disiapkan petani organik sebatas mempersiapkan pengendalian hayati pasca cuaca ekstrim.

"Cuaca buruk ini akan memicu munculnya hama dan petani organik memiliki banyak cara untuk mengendalikan hama secara organik," ujarnya.  (SJ)
Laporan:Eri Naldi| Padang• VIVAnews

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

MASALAH KAMPUNG KITA - Siapa yang patut dipersalahkan

TV Al-Quran

TvQuran

Catatan Popular