Like

Cari Blog Ini

Renungan Bersama

"Sekiranya kamu ingin melihat masa depan sesuatu bangsa, Maka lihatlah generasi mudanya... "

- Imam Al-Ghazali -

Khamis, 26 Januari 2012

Ratusan Keluarga Dikepung Banjir


Puluhan Rumah Karyawan PT Mutiara Agam Terendam

Headline
inilah.com/Agus Priatna
Oleh: Haluan Padang
Sindikasi - Senin, 7 November 2011 | 02:50 WIB
INILAH.COM, Agam -Hujan lebat sejak Jumat (4/11) siang sampai malam, dan pagi Sabtu (5/11), mengakibatkan sekitar 300 KK warga Jorong Gadih Angik, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, dikepung banjir.
Sementara puluhan petak rumah karyawan PT. Mutiara Agam, yang berada dalam jorong yang sama, juga terendam.
Belum diperoleh informasi, berapa kerugian akibat musibah banjir tersebut. Di Muaro Putuih, sekitar 150 KK juga dikepung banjir. Kamis (3/11) malam, juga terjadi bencana longsor di Bukit Malintang, yang merenggut nyawa seorang bocah bernama Syaiful (10). Selain itu, satu unit rumah juga rusak, seperti disampaikan Camat Tanjung Mutiara, Boy Vetris, SH, M.Si dari lokasi banjir, via ponselnya, Sabtu (5/11).
Kawasan tersebut dikepung banjir akibat meluapnya Batang Tiku, Batang Antokan-Kalulutan, dan Batang Masang. Banjir memutus hubungan Jorong Gadih Angikdan Muaro Putuih dengan kawasan sekitar. Mengingat hujan masih turun di kawasan hulu Batang Antokan-Kalulutan, Batang Tiku, dan Batang Masang, warga mencemaskan banjir kiriman yang lebih dahsyat.
Batu baronjong pengaman pondasi jembatan Durian Kapeh juga sudah dikupak banjir. Bila tidak cepat dilakukan upaya pengamanan, jembatan yang membentang di atas Batang Tiku itu terancam ambruk.
Jembatan Durian Kapeh merupakan salah satu jembatan yang berada di jalan provinsi, yang menghubungkan Agam, dan Pasaman Barat dengan ibu Provinsi Sumbar, Padang.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Drs. Martias Wanto Dt. Maruhun beserta staf, kini sedang melakukan upaya evakuasi warga Gadih Angik ke tempat yang aman.
Menurutnya, via ponselnya, saat ini banjir cukup tinggi menggenangi rumah warga di kawasan perkebunan PT. Mutiara Agam. Sementara jalan masuk perkampungan warga Gadih Angik digenangi banjir.
“Hubungan darat praktis terputus dari dan ke Gadih Angik. Warga mencemaskan terputusnya suplai bahan pangan dan kebutuhan mereka, bila banjir terus berlanjut,” ujarnya.
Di Kecamatan Ampek Nagari, menurut Camat Syahrul Hamidi, SH, banjir juga merendam kebun sawit dan jagung warga di kawasan Alahan Duku, Nagari Bawan.
Badan jalan yang terban masuk kali, di Sarasah, Nagari Sitanang sudah ditinjau petugas Dinas PU Agam. Menurut Kadis PU Agam, Ir. Yunaldi, akan dibangun kembali dam pengaman pinggir jalan, dalam upaya memperbaiki kondisi jalan yang rusak.
“Secepatnya kita carikan dananya, karena jalan itu sangat penting bagi kelancaran transportasi dari Kecamatan Ampek Nagari menuju ibu Kabupaten Agam,” ujar Yunaldi. Di Marambuang, Kecamatan Palembayan, sekitar 15 meter badan jalan terban masuk jurang. Dengan demikian hubungan Matur-Palembayan praktis terputus sejak dua hari lalu.
Sedangkan Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Raya, dan Matur, sampai saat ini masih aman dari bencana. Menurut Camat Lubuk Basung, Rahmad Lasmono, AP, MAP, hujan lebat yang mengguyur Lubuk Basung belum menimbulkan bencana, kemarin. Namun beberapa titik pada badan jalan sempat digenangi air.
Di Matur, menurut Camat Helton, SH, hujan lebat memang mencemaskan warga. Namun sejauh ini belum terjadi bencana. Walau demikian warga dihimbau untuk selalu waspada.
Zona merah aman
Kecemasan banyak kalangan terhadap keselamatan warga dan harta benda mereka di zona merah, Jorong Pandan, Galapuang, Batu Nanggai, dan Muko Jalan, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, ternyata tidak beralasan. Pasalnya, kawasan tersebut sampai saat ini masih kondusif dan tidak ada bencana.
Bahkan, menurut Wali Nagari Tanjung Sani, Y. St. Sarialam, ketika hujan lebat mengguyur Lubuk Basung dan sekitarnya, di Tanjung Sani hanya gerimis. Walau demikian, ia mengimbau segenap warga selalu waspada. Karena bencana bisa saja datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
“Syukur Alhamdulillah, sampai saat ini nagari kami aman,” ujarnya, ketika dihubungi via ponsel Sabtu (5/11). Hal senada disampaikan Camat Tanjung Raya, Syatria, S. Sos, M.Si. Menurutnya, hujan sejauh ini belum membawa petaka bagi warga di kecamatan itu.
Walau demikian, ia mengimbau segenap wali nagari dan perangkat nagari untuk selalu waspada. Bila terjadi bencana, mereka diminta cepat melapor ke Posko Kecamatan, atau langsung ke BPBD Agam. Setiap wali nagari sudah dibekali radio komunikasi, agar informasi mengenai bencana cepat bisa disampaikan kepada pokso kecamatan atau ke posko BPBD Agam.
Hujan lebat memang cukup mencemaskan warga. Bahkan ada warga yang tidak bisa tidur semalaman, karena gemuruh air bah di aliran bandar yang tidak begitu jauh dari rumah mereka.
Salah seorang warga Sungai Tampang, Nagari Tanjung Sani, Wit, menuturkan, gemuruh air bah di bandar dekat rumahnya membuat ia dan sang suami tidak bisa tidur. Ia bahkan berniat mengungsi untuk sementara ke rumah keluarga dekatnya di Lubuk Basung.(ndr)

Sumber: http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1793614/ratusan-keluarga-dikepung-banjir
Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi di sini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !         

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

MASALAH KAMPUNG KITA - Siapa yang patut dipersalahkan

TV Al-Quran

TvQuran

Catatan Popular